Friday, October 23, 2009

ETNOSENTRISME

Etnosentrime adalah suatu perasaan bahwa budaya yang dimiliki oleh seseorang adalah yang terbaik dibandingkan budaya yang lain. Pemikiran ini akhirnya menciptakan suatu standar tertentu untuk budaya lain, agar budaya yang lain sesuai dengan budayanya. Kita menjadi etnosentris bila kita melihat budaya lain lewat kacamata yang sempit dan pemikiran yang dangkal, dikaitkan dengan budaya atau kedudukan social kita. Porter dan Samovar (2004:297).

Secara singkat Etnosentrisme diartikan memandang segala sesuatu dalam kelompok sendiri sebagai pusat segala sesuatu itu dan hal-hal lainnya diukur dan dinilai berdasarkan rujukan kelompoknya.

Dalam etnosentrisme, setiap orang merasa jauh di dalam dirinya menganggap bahwa budayanya adalah yang paling benar. Semua orang di seluruh dunia berasumsi bahwa budayanya adalah yang normal, dan budaya lain seharusnya mengikuti-nya. “Patokan dalam kerangka berpikir” (self-reference criterion) dianggap sebagai konsep yang melandasi munculnya pemikiran etnosentrisme. Dengan patokan tersebut, orang diarahkan untuk mengevaluasi dan melihat segala sesuatu itu dalam pandangan yang dikaitkan dengan latar belakangnya, Varner dan Beamer (2005:22).

Pandangan etnosentrik antara lain berbentuk stereotip. Stereotip adalah generalisasi (biasanya bersifat negatif) atas sekelompok orang (suku, agama, ras) dengan mengabaikan perbedaan-perbedaan individual. Kebanyakan stereotip tidak tepat dan banyak yang keliru.

Contoh stereotip :

Di Australia : Orang-orang Cina sering diasosiasikan dengan pedagang, komunis, gemar perang atau ancaman bagi seluruh dunia.

Orang-orang Jawa dan sunda beranggapan bahwa mereka halus dan sopan dan bahwa orang-orang Batak keras, nekad, suka berbicara keras, pemberang dan suka berkelahi. Tetapi orang Batak sendiri menganggap bahwa mereka pemberani, terbuka, suka berterus terang, pintar, rajin, kuat dan tegar. Mereka menganggap orang-orang Jawa dan Sunda lebih halus dan sopan, tetapi lemah dan tidak suka berterus terang. Apa yang orang Sunda anggap kekasaran, bagi orang Batak justru kejujuran, apa yang orang Sunda anggap kehalusan, bagi orang Batak adalah kemunafikan dan kelemahan

2 comments: