Fotografi – perekaman gambar dengan cara menangkap cahaya pada medium yang peka cahaya seperti film atau sensor elektronik. Pola cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda atau cahaya yang dikeluarkan oleh benda meng-expose bahan kimia silver halida atau medium elektronik dalam suatu durasi pencahayaan tertentu (timed exposure), biasanya melewati suatu lensa fotografik, di dalam alat yang disebut kamera yang juga menyimpan informasi yang dihasilkan secara kimiawi atau elektronik
Fotografi mempunyai banyak kegunaan, baik dalam bisnis maupun hiburan. Sering menjadi dasar periklanan dan dalam penerbitan fashion. Fotografi juga dapat dipandang sebagai penjelajah (endeavor) komersial dan artistik
Produk photography disebut photograph disingkat photo.
Bahasa Indonesia: fotografi foto
Fotografi adalah hasil dari perpaduan beberapa penemuan teknis. Lama sebelum foto-foto pertama dibuat, Ibn al-Haytham (Alhazen) (965–1040) menemukan camera obscura dan pinhole camera,[1] Albertus Magnus (1193–1280) menemukan silver nitrate, dan Georges Fabricius (1516–1571) menemukan silver chloride. Daniel Barbaro menjelaskan tentang sebuah diafragma pada tahun 1568. Wilhelm Homberg menerangkan bagaimana cahaya menghitamkan beberapa bahan kimia (photochemical effect) tahun 1694. Buku fiksi Giphantie ( oleh pengarang Perancis Thiphaigne de La Roche, 1729-1774) menceritakan apa yang kini diinterpretasikan sebagai fotografi
SEMBILAN TONGGAK SEJARAH FOTOGRAFI
- Heliography, Joseph Niépce, 1826-7
- Daguerreotype, Louis Daguerre, 1939
- Calotype, Henry Talbot, 1839
- Wet-Collodion, Frederick Archer, 1851
- Color Materials (James Clerk Maxwell, 1861, Lumière Brothers, 1903 )
- Gelatin-Bromide (Richard Maddox, 1871, Eadweard Muybridge, 1878 ,
George Eastman, 1888
- Holography , Dennis Gabor, 1947
- Instant (Polaroid), Edwin Land, 1948
- Digital , Sony Mavica, 1984
No comments:
Post a Comment